Search

Curug Nangga Dengan Sihir 7 tingkatnya

"Curug Nangga, nama yang sudah beberapa hari ini terus terngiang dan meracuni pikiran saya,
Curug Nangga, tempat yang katanya bisa membuat semua orang tersihir dan kagum akan keindahannya, Curug Nangga dengan pesona tujuh tinggkatnya, menyajikan ketenangan" 
Awalnya ada seorang teman dari Kota Purwokerto yang mengirim email ke saya yang berisi foto yang menggambarkan keindahan dari sebuah destinasi wisata, awalnya saya acuhkan, lagian mungkin tempatnya jauh di sebrang atau di negara asing. oya, teman saya itu unik, kalau ngasih tau tempat wisata, dia tidak langsung memberitahukan lokasinya, melainkan hanya memberikan petunjuk, sebuah klu, dan kata pertama yang dia berikan "Kecamatan Pekuncen" hahh, itukan tidak jauh dari tempat saya! semakin penasaran saya di buatnya, setelah di berikan petunjuk, saya langsung nyari informasi sana-sini bak wartawan, tak lupa searching internet,dan fiks, akhirnya sayapun dapat jawabannya "Curug Nangga" namanya, persis seperti foto yang di berikan teman saya.
Saatnya packing dan berangkat,, taak lupa ajak kawan untuk menambah keseruan.
Lokasi saya sendiri berada di Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, dan lokasi Curug Nangga di Desa Petahunan, Kecamatan Pekuncen, kabupaten Banyumas, Provinsi jawa Tengah , berdekatan, tapi sudah beda Kabupaten. 
cukup 1 jam kami sudah berada di pekuncen dengan terlebih dahulu melewati Bumiayu, paguyangan dan Ajibarang, Langsung saja kendaraan di arahkan menuju Desa Semedo.



Untuk rute dan itin lengkapnya:
Dari Purwokerto, backpackeran, naik bus jurusan Puwekerto-bumiayu dengan biaya 5000, berhenti di Pekuncen, cari pangkalan ojek cikawung yang berada di kiri jalan , sekitar 100 meter dari Rumah Makan Sumber Alam, kalau sudah ketemu kalian bisa naek ojek sampai kelokasi dengan biaya sekitar 30.000, kalau pinter nego, bisa  lebih murah lagi,#hehe
Saya rekomendasikan, mending pake kendaraan pribadi, roda dua, lebih simpel, tidak terlalu makan biaya, juga waktu.
Dari arah barat, Kota Cilacap dan sekitarnya, gunakan jalur Wangon – Ajibarang - Pakuncen, langsung tembus ke jalan raya ajibarang – bumiayu, disana SPBU besar setelah terminal ajibarang.
Dari arah Utara, Kota Tegal , ikuti jalan utama menuju kota purwokerto dan berhenti di Desa Pekuncen/Ajibarang, Patokannya Rumah Makan Sumber Alam di Ajibarang.

"peta lokasi curug nangga"

Desa Semedo sendiri Berada di rangkaian Kawasan Pegunungan Serayu Utara, serta jalanannya yang menanjak, berkelok dan curam, tak heran jika orang-orang dan warga setempat yang melaluinya menyebutnya dengan julukan "Negri Atas Angin".#wihh
Tak sabar untuk segera sampai, perjalananpun dilanjut menuju desa petahunan, meski banyak pertigaan dan perempatan yang harus dilalui, tak jadi masalah karena selama perjalanan akan ada banyak plang dan petunjuk arah ke curug.

"petunjuk menuju curug nangga"

Setelah mengikuti arah petunjuk, kamipun sampai di desa petahunan yang berada pada koordinat 7°22'03.9"S 109°02'11.7"E, saya sedikit bingung, karena plang petunjuk sudah tidak ada, kami berhenti sejenak, tiba-tiba ada salah satu warga desa mendatangi kami dan memberitahukan keberadaan curug "curug nangga, sudah sedikit lagi mas, tinggal belok kiri terus lurus, sudah sampai, masnya ini dari mana toh" ujar warga barusan, takjub saya pada keramahan warga setempat, padahal saya belum memeberitahukan mau kemana, mereka seolah-olah sudah hapal dengan tujuan orang-orang yang baru dilihatnya, tak lupa ucap terimakasih kepada warga tadi. Kamipun bergegas melanjutkan perjalanan, dan sampailah kami dilokasi parkiran. Dengan membayar biaya parkiran sebesar 3.000 rupiah dan untuk karcis sebesar 5.000 rupiah

Setelah membayar biaya parkir dan karcis saya sempatkan untuk ngobrol sejenak dengan para pemuda-pemudi yang menjaga parkiran dan pintu masuk mengenai perihal lokasi wisata tersebut, sayapun di beritahu panjang lebar jelas dan tuntas, misal saja tentang karcis, "kenapa tidak di berlakukan tiket" kata mereka, untuk tiket belum sepenuhnya di berlakukan, masih berupa karcis sumbangan yang nantinya dari uang tersebut akan di gunakan untuk memperbaiki dan melengkapi sarana untuk kemudahan bagi para pengunjung. karena saat ini Curug Nangga dikelola oleh POKDARWIS (kelompok sadar wisata) bersama PEMDES setempat (pemerintah desa) Desa Petahunan".

Puas mengobrol, saya segera bergegas untuk segara ke lokasi curug, karena teman saya udah duluan jalan, dari parkiran sudah harus jalan kaki sampai ke curug, untuk beberapa puluh meter pertama, jalanan masih sedikit landai, nah, sesudah melewati bangunan dan bambu bambu yang di tancapkan, dihias seperti gerbang, jalanan turunpun menanti,

 
"penampakan jalan"

Tapi tenang saja, disini sudah tersedia warung-warung dadakan warga yang berjejer sepanjang perjalanan turun, juga fasilitas lainnya, seperti MCK yang memadai. Umumnya para ibu-ibu yang menjejakan dagangannya, satu persatu para ibu-ibu warungpun mulai menawarkan saya makanan dan minuman, tapi sayang tawaran mereka tak ada yang saya terima,#hehe, bukan karen sombong, apalagi songong, karena ransel yang saya bawa sudah penuh berisi makanan dan minuman "maafkan saya bu, yang tidak membeli daganganmu".

Jalanan yang di laluipun semakin menurun, menguras banyak tenaga tentunya, tapi tak apa, itu membuat saya tambah semangat, seperti kata pepatah, "berakit-rakit kehulu, berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu, besenang-senang kemudian", karena untuk mendapatkan pemandangan indah harus ada yang di perjuangkan, seperti lelah sekarang ini, semoga pemandangan di depan bisa membayarnya.
Ternyata benar saja, keindahanpun mulai menampakan wajahnya, saya dihadapkan pada pemandangan persawahan yang tertata rapi, yang baru akan di tanami, pemandangan yang adapun sedikit mengobati lelah yang menerpa.

"pemandangan landscape sawah yang tertata rapi"

Masih dengan menuruni jalan selebar dua meter dengan pondasi batu sungai, dengan pemandangan sawah dan warung-warung warga di kiri-kanannya, lagi-lagi saya di hadapkan dengan sebuah pemandangan yang memanjakan mata, tampaklah muka Curug, akhirnya akan usai juga perjalanan ini, dari kejauhan curug sudah terlihat dengan dua tingkat, meski hanya dua tingkat yang terlihat, pemandangan ini sudah sangat indah, semangat yang adapun semakin bertambah.

 
"penampakan warung warga"

Di salah satu warung yang kosong saya melihat seorang pengunjung yang sedang istirahat dan terlihat kelelahan, saya juga memutuskan untuk sejenak mengistitirahatkan kaki yang mulai pegal, kamipun berkenalan dan ngobrol ngalor-ngidul tentang destinasi wisata di Indonesia, dan ternyata si abang ini tahu Curug nangga dari salah satu temannya yang memposting keindahan Curug di jejaring sosial, dan beliau ini dari Kota Ciamis - Jawa Barat, wih, wih, jauh-jauh datang karena  penasaran,sama halnya dengan saya, juga sekaligus ingin membuktikan keindahan  Curug Nangga.

"Asal mula kata Curug Nangga, awalnya dari kata tangga, lalu di lokalisasi warga   setempat menjadi nangga, karna formasi curugnya bertingkat mirip seperti tangga".

Siang semakin panas, curugpun sudah dekat, sayapun mengajak teman baru saya ini untuk segera melanjutkan perjalanan, melesak dan berlarilah kami menuruni anak-anak tangga menuju curug, baru berjalan beberapa belas meter, kami di suguhkan pemandangan dedek-dedek yang lagi pacaran, aihhh, selalu saja ada yang seperti ini, acuhkan saja insan-insan yang lagi kasmaran ini, berjalan lagi beberapa menit, dan sampailah kami di lokasi Curug Nangga, jreng jreng.


"Curug Nangga formasi lengkap"

Dan setelah saya hitung, ternyata benar ada tujuh tingkat, dan setiap tingkatannya memiliki nama yang berbeda-beda, dimulai dengan tingkat pertama, sekaligus tertinggi namanya Curug Watim, yang kedua Curug Cikidang, ketiga, Curug Gomblang, keempat, Curug Pawinian, kelima dan keenam dengan nama yang sama, Curug Benda, dan yang terakhir sekaligus terpendek, namanya Curug Bunder, kenapa dinamakan bunder,karena pertemuan dua aliran sungai,sungai curug nangga dan sungai kalibeber,sehingga dari pertemuan dua aliran itu membentuk puteran atau bunderan. Juga dengan ketinggian dan kedalaman yang beragam, dari ketinggian 1 meter sampai 30 meter, dengan kedalaman kolamnya 20 cm sampai 3 meter.

"Curug Watim namanya, tingkat pertama Curug Nangga"
 
Suasananya masih sepi, hanya ada beberapa pengunjung, Tak ingin hilang kesempatan, kami segara mandi, menyatu dengan air curug, menyelam, maen perosotan, hingga free jumping, semua saya lakukan disini, segarnya air yang menerpa wajah, menghilangkan lelah yang menerpa, menggantikannya dengan energi yang baru.
 
 " Curug Cikidang, lokasi di tingkat kedua"

"Ku pejamkan mataku sejenak
Ku rentangkan tanganku sejenak
Sejuk, Tenang, senang kurasakan
Membuatku seperti melayang kegirangan"


Air yang jatuh, seperti simpony yang menghibur di tengah heningnya nyanyian alam, sekali lagi terimakasih Tuhan, sudah menciptakan bumi Brebes yang indah. ada ungkapan " Tuhan menciptakan Bumi Indonesia dalam keadaan tersenyum" memang benar adanya, dan inilah salah satunya, Curug Nangga.

"saya' di tingkat ke empat,Curug Pawinian"

"Keindahan alam terasa sempurna
Membuat semua orang terpana
Membuat semua orang terkesima
Tetapi, Kita harus menjaganya
Agar keindahanya takkan pernah Sirna"


Untuk tetap menjaga kebersihan dan kealamian Curug Nangga, mohon pengunjung untuk tidak membuang sampah di lokasi curug.
Terimakasih kepada para pemuda POKDARWIS dan masyarakat setempat yang sudah meluangkan waktunya untuk saya.

SEKIAN. Mohon maaf apabila kesalahan nama dan tempat dalam menulis.



"perjalanan ini sekitar 6 bulan yang lalu,"

pangkalan ojek cikawung. Ya! Pangkalan ojek ini berada tidak jauh dari Rumah Makan Sumber Alam Pekuncen. Letaknya berada di sebelah kiri jalan.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/fandimin/curug-nangga-air-terjun-7-tingkat-di-kabupaten-banyumas_54fd1b56a33311411d50f84dpangkalan ojek cikawun
pangkalan ojek cikawung. Ya! Pangkalan ojek ini berada tidak jauh dari Rumah Makan Sumber Alam Pekuncen. Letaknya berada di sebelah kiri jalan.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/fandimin/curug-nangga-air-terjun-7-tingkat-di-kabupaten-banyumas_54fd1b56a33311411d5

2 Responses to "Curug Nangga Dengan Sihir 7 tingkatnya"